Keunggulan serta Kekurangan Guardians of the Galaxy Vol. 3
Seusai temani banyak pencinta sepanjang sembilan tahun akhir, kumpulan superhero eksentrik yang bergabung dalam Guardians of the Galaxy selanjutnya menyelesaikan perjalanan mereka melalui Guardians of the Galaxy Vol. 3 (2023). Keluarkan di bioskop Indonesia semenjak Rabu (3/5/2023), film instruksi James Gunn ini segera disongsong dengan antusias banyak pecinta film superhero di tanah air.
Banyak yang memberi pujian alur cerita Guardians of the Galaxy Vol. 3 yang dianggap emosional sekalian melipur melalui sinetron pertemanan, perbuatan, dan humor yang telah jadi ciri-ciri uniknya. Akan tetapi, lumayan banyak juga yang sayangkan pelukisan Adam Warlock (Will Poulter) yang kurang berkarisma jadi villain.
Agar bertambah memberikan keyakinanmu sebelumnya melihatnya, baca dahulu lima kekurangan dan kelebihan Guardians of the Galaxy Vol. 3 berikut di bawah ini. Diantaranya berhubungan dengan riwayat Rocket Raccoon (Bradley Cooper), lho!
- Menyingkap riwayat Rocket Raccoon yang sejauh ini jadi rahasia
Sejauh ini, banyak pencinta mengetahui Rocket Raccoon jadi makhluk hasil eksperimen genetika yang pakar membuat senjata dan membuat trik pertarungan. Akan tetapi, kamu yang pasti ingin tahu siapa pribadi brilian yang membentuknya dan bagaimana hidupnya sebelumnya masuk dengan Guardians of the Galaxy?
Melalui Guardians of the Galaxy Vol. 3, pecinta selanjutnya mendapat titik jelas berkaitan riwayat si superhero lewat beberapa fragmen kilas balik. Kecuali hubungan yang kompleks dengan pembuatnya, ialah High Evolutionary (Chukwudi Iwuji), film ini pula menyorot pertemanan Rocket dengan makhluk sama-sama korban uji-coba, ialah Lylla (Linda Cardellini), Teefs (Asim Chaudhry), dan Floor (Mikaela Hoover).
Akan tetapi, pertemanan hangat itu tidak terjadi lama karena kejadian ironis yang terjadi. Walaupun demikian, pirsawan menjadi mengenali bagaimana Rocket Raccoon menjadi individu yang sarkastik dan egois, walau jauh di lubuk hatinya dia benar-benar perduli dengan beberapa orang disekelilingnya.
Baca Juga : Permainan Berhadiah Dengan Jaminan Jackpot Hanya Bisa Kamu Temukan Di Mantap168
- Walau CGI, beberapa fragmen penindasan hewan yang diunjukkan benar-benar mengusik!
Cerita masa lampau Rocket Raccoon yang gelap memberikan sarana James Gunn buat mendatangkan beberapa fragmen mempunyai nuansa seram. Diantaranya ialah fragmen penindasan hewan. Yup, walau dibentuk CGI, uji-coba yang sedang dilakukan oleh High Evolutionary itu sangat terasa riil dan mengusik!
Manalagi, Gunn berani menggempur batas peringkat PG-13 (sejumlah materi di film dengan peringkat ini tak sesuai buat anak di bawah 13 tahun) yang dipasangkan pada Guardians of the Galaxy Vol. 3 dengan memamerkan Lylla, Teefs, dan Floor dalam bentuk yang menyeramkan. Dapat maka tampilan mereka yang "tidak biasa" akan kurangi kenyamananmu dalam saksikan.
- Perbuatan, visual, dan chemistry jadi daya magnet inti dalam Guardians of the Galaxy Vol. 3
Walau mendatangkan fragmen yang mengusik, Guardians of the Galaxy Vol. 3 tidak lupa memberikan hati penontonnya dengan visual penuh warna sebagai ciri-ciri uniknya. Satu diantara fragmen yang terkesan yaitu waktu banyak Guardians menghancurkan basis Orgocorp. Mempunyai nuansa retro ultramodern, fragmen itu sukses jadi tribute buat film legendaris kreasi Stanley Kubrick, ialah 2001: A Ruang Odyssey (1968).
Begitu halnya perbuatan. James Gunn satu kali lagi menunjukkan keahliannya dalam membuat jejeran fragmen perbuatan yang mendalam. Dari kejadian penyerbuan Adam Warlock di Knowhere sampai perlawanan banyak Guardians menantang High Evolutionary di ending, semua sukses membuat mata pirsawan terdiam pada monitor bioskop.
Sementara visual dan laganya sebelumnya tidak pernah tidak sukses memancing keterpesonaan, chemistry memukau banyak pemainnya jadi senjata inti yang membuat pirsawan terasa haru sekalian terhibur. Tentunya, satu diantara yang paling bikin gemas yaitu pertikaian romantis di antara Peter Quill alias Star Lord (Chris Pratt) dan Gamora (Zoe Saldaña). Persiapan dibentuk baper, dech!
- High Evolutionary mengendalikan, Adam Warlock menjadi kurang terkesan?
Kalau kamu saksikan Guardians of the Galaxy Vol. 3 tanpa ada menyaksikan trailer atau membaca realitas menarik di belakangnya, jadi bersiap-siaplah kaget waktu merasa dua villain, ialah Adam Warlock dan High Evolutionary, dalam film penutup trilogi Guardians of the Galaxy ini. Walau sebelumnya mempunyai tujuan sama, ialah merusak banyak Guardians, ke-2 nya diceritakan punya konklusi yang beda.
Jadi satu diantara ciptaan High Evolutionary, Adam Warlock ibarat robot pembunuh yang meng ikuti perintah tuannya. Akan tetapi, sepanjang perjalanannya, dia alami beberapa kejadian yang mengganti penglihatannya kepada Guardians of the Galaxy.
Di lain bagian, High Evolutionary dideskripsikan jadi pribadi yang kejam, tidak berperasaan, dan menghalalkan semua langkah buat sampai arahnya. Lantaran akting yang keseluruhan dari Chukwudi Iwuji, sifat ini bisa jadi musuh yang imbang buat banyak Guardians.
Akan tetapi, karena kepincangan itu, banyak pecinta yang memandang bila akting Will Poulter jadi Adam Warlock terbenam oleh tampilan edan Iwuji jadi High Evolutionary. Walau sebenarnya, Warlock miliki sejumlah kejadian yang tidak kalah terkesan.
- Seperti perintisnya, Guardians of the Galaxy Vol. 3 datangkan jejeran soundtrack yang catchy
Bukan seri film Guardians of the Galaxy namanya bila tidak mendatangkan jejeran soundtrack kuno yang membuat candu. Kalau Guardians of the Galaxy: Awesome Mix Vol. 1 dan Guardians of the Galaxy Vol. 2: Awesome Mix Vol. 2 berhasil buat pirsawan bernostalgia ke masa 60 dan 70-an, jadi kesempatan ini Guardians of the Galaxy Vol. 3: Awesome Mix Vol. 3 mencangkup bermacam masa, dari 70 sampai 2000-an.
Dibuka dengan "Creep (acoustic version)" punya Radiohead, Guardians of the Galaxy Vol. 3 seolah memperjelas nuansa gelap yang digotong dalam filmnya. Akan tetapi, walau dibuka gloomy, Guardians of the Galaxy Vol. 3 tutup filmnya dengan anthem penuh angan-angan punya Florence and the Machine, ialah "Dog Days are Over."
Ingin tahu dengan fragmen apa sajakah yang gunakan jejeran soundtrack itu? Kalian harus saksikan Guardians of the Galaxy Vol. 3 buat mengenali jawabnya.
Dapat di katakan, Guardians of the Galaxy Vol. 3 sebagai film terkelam dalam seri film Guardians of the Galaxy, sebab berani tampilkan beberapa fragmen mempunyai nuansa seram yang cukup mengusik. Walaupun demikian, jadi film penutup trilogi, film ke-32 dari Marvel Cinematic Universe (MCU) ini punya kandungan beberapa kejadian penting yang berefek pada hari depan Guardians of the Galaxy di MCU, lho.
- Art
- Causes
- Crafts
- Dance
- Drinks
- Film
- Fitness
- Food
- Games
- Gardening
- Health
- Home
- Literature
- Music
- Networking
- Other
- Party
- Religion
- Shopping
- Sports
- Theater
- Wellness