Studi Baru Menemukan Hubungan Antara Bakteri Usus dan Depresi
Sebuah studi baru telah menemukan hubungan antara bakteri usus dan depresi. Studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of California, San Francisco, menemukan bahwa jenis bakteri usus tertentu dapat dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi.
BACA JUGA : Ayo kunjungi <<< Aladdin138>>> tempat judi online dan slot slot online terlengkap, terseru, dan terpercaya serta dengan tingkat kemenangan yang sangat tinggi. Tunggu apalagi ayo daftarkan sekarang dan nikmati keuntungannya serta promo-promonya segera. Jangan lewatkan kesempatan anda yaa!!!
Studi tersebut melibatkan 4.000 orang dewasa yang telah berpartisipasi dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional. Para peneliti menganalisis mikrobioma usus peserta dan membandingkannya dengan gejala depresi yang dilaporkan sendiri.
Mereka menemukan bahwa peserta dengan tingkat yang lebih rendah dari dua jenis bakteri usus tertentu, Coprococcus dan Dialister, lebih mungkin melaporkan gejala depresi. Bakteri ini diketahui menghasilkan butirat, sejenis asam lemak rantai pendek yang memiliki sifat antiradang dan penting untuk menjaga kesehatan usus.
Para peneliti juga menemukan bahwa peserta dengan tingkat yang lebih tinggi dari jenis bakteri yang berbeda, Faecalibacterium, lebih kecil kemungkinannya untuk melaporkan gejala depresi. Bakteri ini juga diketahui menghasilkan butirat, dan telah terbukti memiliki efek antiradang.
Para peneliti percaya bahwa hubungan antara bakteri usus dan depresi mungkin karena usus dan otak terhubung melalui sumbu usus-otak. Ini adalah sistem komunikasi dua arah yang memungkinkan usus dan otak berkomunikasi satu sama lain melalui jaringan saraf, hormon, dan molekul pensinyalan lainnya.
Mikrobioma usus memainkan peran penting dalam sistem komunikasi ini, dan dapat memengaruhi produksi neurotransmiter dan molekul pensinyalan lain yang terlibat dalam pengaturan suasana hati. Misalnya, bakteri di usus dapat menghasilkan serotonin, neurotransmitter yang dikenal berperan penting dalam suasana hati dan depresi.
Para peneliti mengingatkan bahwa studi mereka hanya menunjukkan korelasi antara bakteri usus dan depresi, dan bukan penyebab. Masih belum jelas apakah perubahan bakteri usus benar-benar dapat menyebabkan depresi, atau apakah depresi itu sendiri dapat mengubah mikrobioma usus.
Namun, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan usus, seperti perubahan pola makan, probiotik, atau transplantasi mikrobiota feses, berpotensi dapat digunakan sebagai pengobatan untuk depresi. Ini adalah prospek yang menarik, karena perawatan depresi saat ini, seperti obat antidepresan dan psikoterapi, tidak efektif untuk semua orang dan dapat menimbulkan efek samping.
Studi ini juga menyoroti pentingnya menjaga mikrobioma usus yang sehat untuk kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Mikrobioma usus terlibat dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pencernaan, fungsi kekebalan, dan metabolisme. Gangguan mikrobioma usus telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit radang usus, obesitas, dan diabetes.
"Mempertahankan mikrobioma usus yang sehat penting tidak hanya untuk kesehatan pencernaan, tetapi juga untuk kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan," kata Emily Severance, asisten profesor pediatri di Johns Hopkins Medicine yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut. "Studi ini menambah semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa sumbu usus-otak merupakan faktor penting dalam kesehatan mental."
Para peneliti berencana untuk melakukan studi lebih lanjut untuk mengeksplorasi hubungan antara bakteri usus dan depresi, dan untuk menyelidiki potensi penggunaan intervensi kesehatan usus sebagai pengobatan untuk depresi.
Secara keseluruhan, temuan penelitian ini memberikan wawasan baru ke dalam hubungan kompleks antara kesehatan usus dan kesehatan mental, dan menawarkan harapan untuk perawatan baru untuk depresi yang aman, efektif, dan dapat diakses oleh semua orang.
- Art
- Causes
- Crafts
- Dance
- Drinks
- Film
- Fitness
- Food
- Oyunlar
- Gardening
- Health
- Home
- Literature
- Music
- Networking
- Other
- Party
- Religion
- Shopping
- Sports
- Theater
- Wellness